Hari Ini 8 Tahun Tsunami, Kibarkan Bendera Setengah Tiang


Banda Aceh. Untuk memperingati delapan tahun atau sewindu terjadinya bencana alam gempa bumi dan tsunami, hari ini Rabu (26/12) seluruh masyarakat Aceh diminta untuk mengibarkan bendera merah putih setengah tiang.

Selain itu, instansi pemerintah dan swasta yang ada di daerah setempat juga diinstruksikan melakukan hal yang sama. Pengibaran bendera setengah tiang berdasarkan surat edaran Gubernur Aceh itu akan berlangsung selama tiga hari hingga Jumat (28/12) sejak pukul 08.00 Wib hingga pukul 18.00 Wib. "Iya, Gubernur telah mengeluarkan surat edaran yang berisi instruksi pengibaran bendera merah putih setengah tiang di setiap rumah penduduk, kantor pemerintah dan swasta dalam memperingati delapan tahun musibah tsunami," ujar Kabag Humas Setdaprov Aceh, Usamah El-Madny kepada wartawan, Selasa (25/12). 

Menurutnya, instruksi itu yang dituangkan dalam surat edaran itu telah dikirimkan ke seluruh instansi pemerintah, lembaga swasta di Provinsi Aceh. Instruksi pengibaran bendera merah putih setengah tiang juga karena Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), telah menetapkan musibah gempa dan tsunami Aceh yang terjadi 26 Desember 2004 lalu sebagai bencana nasional. 

"Apalagi tsunami Aceh kan telah ditetapkan oleh Presiden sebagai musibah nasional, jadi pengibaran bendera setengah tiang ini sebagai tanda berkabung nasional," kata Usamah. Usamah berharap instruksi gubernur berjalan baik. Instansi pemerintah, swasta mengibarkan bendera. 

Sementara itu, peringatan sewindu musibah tsunami Aceh untuk tingkat provinsi, akan dipusatkan di kompleks Pelabuhan Malahayati, Krueng Raya, Aceh Besar pada Rabu (26/12) pagi. Di sini, akan digelar zikir, doa bersama dan tausyiah. "Pemerintah Aceh memusatkan peringatan sewindu musibah gempa dan tsunami di kompleks Pelabuhan Malahayati dengan agenda zikir akbar dan ceramah agama," jelasnya. 

Usamah menyebutkan, Gubernur Zaini Abdullah beserta jajaran serta unsur Muspida akan menghadiri acara yang diperuntukkan untuk mengenang musibah yang meluluhlantakkan Aceh delapan tahun silam. Acara mengenang tsunami diisi dengan zikir akbar yang dipimpinTgk Djamaluddin Waly dan ceramah agama yang diisi oleh Ir Faizal Ardiansyah, Ketua Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Wilayah Aceh. 

"Kita mengenang delapan tahun tsunami agar ini menjadi pembelajaran bagi generasi yang akan datang," sebutnya seraya menambahkan, sejumlah guru dari Jepang juga dijadwalkan hadir pada peringatan tsunami ini. Selain peringatan di Malahayati, kelompok masyarakat juga menggelar peringatan secara sendiri-sendiri. Misalnya, seperti dilakukan masyarakat Desa Cot Lamkuweueh, Kecamatan Meuraxa dan sejumlah komunitas yang menggelar perhelatan di Museum Tsunami Aceh. 

Zikir dan Doa

Sementara Forum Antar Komunitas Banda Aceh mengimbau kepada seluruh warga Banda Aceh sekitarnya untuk mengadakan zikir dan doa bersama di masjid dan menasah di setiap gampong pada Rabu (26/12) untuk mengenang delapan tahun musibah bencana besar gempa dan tsunami Aceh. 

Salah satu ketua panitia mengenang 8 tahun tsunami, Khawaled mengatakan, gempa dan tsunami menjadi pelajaran bagi semua sebagai hamba yang lemah, untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Acara peringatan delapan tahun gempa dan tsunami Aceh yang dibuat Forum Komunitas Banda Aceh dipusatkan di Museum Tsunami Aceh dengan berbagai petujukan dari komunitas kreatif. 

"Kita dari 39 komunitas kreatif di Banda Aceh memperingati delapan tahun gempa dan tsunami Aceh dipusatkan di Museum Tsunami," katanya. Sementara itu, untuk mengenang 8 tahun tsunami di Aceh, manajemen dan segenap pengurus kawasan wisata PLTD Apung yang terletak di Punge Blang Cut Banda Aceh, Rabu (26/12) juga mengadakan doa bersama dan tausyiah. 

Menurut T.Ari selaku pemandu wisata di PLTD Apung, siapa pun boleh datang pada acara zikir dan tausiyah tersebut. "Besok (hari ini) kita akan ada zikir dan tausiyah dalam mengenang 8 tahun tsunami Aceh," katanya. 

Zikir dan tausiyah akan dipimpin tokoh masyarakat setempat, Tgk Zulfan. Ia juga yang bertindak sebagai penceramah dalam acara puncak peringatan 8 tahun tsunami di PLTD Apung. Zikir dan Tausiyah ini dimulai sejak pukul 08.00 WIB sampai dengan selesai.
 
Selanjutnya, pada siang hari juga akan ada kenduri bersama. Sebagaimana diketahui Aceh pada 26 Desember delapan tahun lalu, diguncang gempa berkekuatan 9,1 SR sekitar 160 km sebelah barat Aceh dengan kedalaman 10 kilometer. Gempa itu memicu tsunami setinggi sembilan meter. Akibat bencana itu, ratusan ribu warga Aceh meninggal dunia dalam sekejap. (analisadaily.com)