Akhirnya, Wisatawan yang Diculik di Mesir Dibebaskan!

(dok. Telegraph)

Kairo - Dua wisatawan yang diculik di Mesir minggu lalu telah dibebaskan dengan selamat oleh para penculik. Pemerintah Mesir meminta wisatawan berhati-hati saat traveling di negara mereka.

Pasangan pria Israel dengan wanita Norwegia berusia 31 tahun, diculik oleh suku Bedouin yang bersenjata di Semenanjung Sinai ketika sedang traveling di antara Taba dan Dahab, sekitar 100 di selatan perbatasan Israel. 

Pemimpin suku membebaskan pasangan ini dalam keadaan sehat. Hal ini berkat negosiasi yang melibatkan anggota-anggota suku lainnya.

Seperti yang dikutip dari detikTravel, Jumat (29/03/2013), pejabat keamanan Mesir enggan memberikan rincian mengenai kondisi pasangan yang dibebaskan tersebut.

Wanita yang bernama Ingvild Selvik Ask, mengungkapkan penggambaran dari pengalamannya sebagai safari tergila yang dia alami.

Juru bicara dari Kementerian Luar Negeri Norwegia mengatakan, "Kami lega dan bahagia situasi telah diselesaikan. Tampaknya dia diperlakukan dengan baik dan dalam kondisi yang baik."

Teman traveling Selvik, Amir Omar Hasan, sedang dalam perjalanannya kembali ke Israel. Saudara lelaki Omar mengatakan kepada sumber media asing, ini adalah pengalaman buruk untuk Omar dan dia kapok pergi ke tempat itu lagi.

Penculikan wisatawan kerap terjadi sebagai upaya untuk ditukar dengan orang Bedouin Sinai agar dilepaskan dari penjara. Mereka mengaku sebagai korban diskriminasi pemerintah Mesir.

Kementerian Luar Negeri Mesir melarang semua perjalanan ke Sinai Utara, karena peningkatan kriminalitas yang signifikan di sana. Hal yang sama juga berlaku untuk perjalanan ke Sinai Selatan, kecuali resor Laut Merah termasuk Sharm el Sheikh, Taba, Nuweiba, dan Dahab.

Perjalanan siang hari antara kawasan ini dianggap aman. Misalnya saja perpindahan antara resor, serta Taba dan Bandara Sharm el Sheikh.


(detikTravel)