Seupet, Kue Khas Tradisional Aceh


ANDA pernah menikmati es krim bukan? Biasanya dalam cup es krim terdapat astor untuk mempercantik tampilan. Selain astor ada pula jenis makanan serupa astor, namun warnanya coklat muda. Teksturnya lebih kasar namun tetap renyah.
Itulah kue Seupet. Salah satu kue khas Aceh yang paling digemari. Bentuknya macam-macam, ada yang seperti pipa biasa disebut kue semprong, ada pula yang dilipat menyerupai kipas, sehingga ada yang menyebut kue ini kue kipas.
Seupet banyak disuguhkan di acara-acara tertentu seperti hari Lebaran, kenduri atau pun sebagai cemilan di hari biasa. Rasanya manis, gurih dan renyah.
Membuat seupet sebenarnya sangat gampang, bahannya pun mudah didapat. Hanya berbahan dasar tepung terigu, gula, garam dan santan. Tetapi untuk efektifitas biasanya orang-orang lebih banyak yang membeli jadi di toko-toko kue.
Sampai saat ini kue seupet masih dibuat secara tradisional dengan cetakan manual. Cetakannya terbuat dari besi dengan gagang yang panjang. Bagian ujungnya memiliki dua lapisan pipih selebar 20 centimeter. Pada lapisan pipih ini terdapat motif yang telah diukir. Ketika adonan dicetak, motif ini akan melekat sehingga kue menjadi indah dengan ukiran-ukiran motif tersebut.
Untuk membuat adonan, semua bahan diaduk rata dengan kepekatan yang sedang. Sebelum adonan dicetak, cetakan terlebih dahulu dipanaskan di atas api dengan panas yang tidak terlalu tinggi.
Setelah cetakan panas, barulah diberi sesendok adonan lalu dijepit dengan ke dua lapisan pipih tadi. Kemudian dijerangkan kembali di atas api sekitar tiga menit. Setelah matang, dalam kondisi panas adonan diambil lalu dibentuk sesuai selera. Kalau adonan sudah dingin kue tidak bisa dibentuk lagi.
Selain teh, kue seupet ini juga nikmat bila dicelupkan ke dalam es krim, dan pasti rasanya akan lebih mantap. [atjehpost.com]