5 Persiapan Sebelum Berwisata Adrenalin

Persiapan arung jeram (Agung Setiaji/dTraveler)

Arung jeram, bungee jumping bahkan flying fox pun bisa menjadi wahana wisata adrenalin yang menegangkan sekaligus seru. Namun, wisata macam ini harus menomorsatukan aspek keselamatan. Untuk itu, ada 5 hal yang harus dipersiapkan.

Wisata adrenalin memiliki risiko cedera bahkan tak mustahil merenggut nyawa. Bukan untuk menakut-nakuti, tapi memang ada persiapan khusus sebelum melakukan wisata adrenalin. Seperti yang di himpun detikTravel, inilah 5 persiapan sebelum berwisata adrenalin.

1. Keselamatan nomor satu

Ini adalah poin yang sangat penting dan tidak bisa ditawar. Baik ketika Anda melakukan cave tubing, panjat tebing, bahkan naik wahana roller coaster sekalipun, ingatlah faktor keselamatan dan keamanan.

Pastikan tempat yang Anda datangi serius dalam menjaga keselamatan wisatawan yang datang. Cari informasi dari teman sampai informasi di internet mengenai destinasi wisata adrenalin tersebut. Pastikan kalau faktor keselamatan sudah menjadi standar di tempat itu.

2. Operator yang profesional

Kita harus memastikan operator wisata adrenalin yang kita datangi adalah operator yang profesional. Jangan nekat bungee jumping misalnya, dengan operator yang abal-abal. Pastikan mereka bersertifikasi untuk melakukan kegiatan mereka.

Jika mereka operator wisata diving, pastikan mereka memiliki sertifikasi misalnya dari PADI. Untuk tempat semacam taman hiburan, semestinya mereka sudah mengantungi izin operasi dari pihak berwenang terkait, misalnya dari pemerintah kabupaten/kota atau dinas pariwisata. Izin operasi itu menunjukan kalau operator memang profesional.

3. Baca baik-baik aturan dan larangan

Setelah kita yakin dengan operator yang profesional dan faktor keselamatan yang dijaga, belum berarti kita bisa langsung menjajal wisata adrenalin. Wisata semacam ini biasanya memiliki sejumlah syarat, aturan dan larangan agar bisa melakukan kegiatan mereka.

Wahana adrenalin di taman hiburan misalnya, punya syarat tinggi badan, tidak berpenyakit jantung dan bukan wanita hamil. Aturan dan larangan ini bukan main-main, melainkan terkait dengan keselamatan turis itu sendiri. Kalau ternyata kita tidak memenuhi syarat, jangan dipaksakan daripada mempertaruhkan keselamatan jiwa. Jangan khawatir, masih banyak kegiatan asyik lainnya yang lebih aman.

4. Patuh dengan instruktur

Orang yang paling penting saat wisata adrenalin adalah para instruktur. Mereka adalah orang yang bertanggung jawab dengan keselamatan wisatawan entah itu saat diving, naik balon udara atau meluncur dalam flying fox.

Dengarkan dengan serius arahan dari mereka. Ketika mereka memberi petunjuk penggunaan alat SCUBA saat diving, atau instruktur rafting memberi arahan untuk mendayung perahu karet, perhatikanlah dengan sungguh-sungguh. Jangan ragu bertanya kalau ada yang tidak kita pahami. Semua itu demi keselamatan kita semua.

5. Have fun tapi jangan lengah

Bersuka ria dan bercanda sah-sah saja dilakukan saat berwisata adrenalin. Tapi, jangan berlebihan dan apalagi sampai membuat kita lengah dan buntutnya malah mencelakakan diri sendiri.

Menggoda teman yang takut ketinggian saat akan bungee jumping, mungkin lucu. Nah, kalau sampai dia panik dan akhirnya celaka tentu itu menjadi hal yang harus kita hindari bersama.


(detikTravel)