Pantat Digigit Laba-laba, Kaki Turis Ini Nyaris Diamputasi

Kejadian buruk menimpa turis perempuan asal AS saat liburan ke Spanyol. Ketika lagi berjemur di kolam renang, tiba-tiba ada laba-laba yang mengigit pantatnya. Gigitannya begitu mematikan sehingga kaki turis ini nyaris diamputasi.

Sue Isaac (58) sedang asyik-asyiknya berjemur di tepi kolam renang di bagian wilayah selatan Spanyol. Petaka pun datang, pantatnya digigit oleh binatang yang dia tidak tahu apa. Awalnya dia merasa baik-baik saja, hingga akhirnya harus berujung di meja operasi.

Isaac adalah ibu tiga anak yang sedang berlibur selama 6 minggu. Dia berlibur untuk merayakan pensiun dari bisnisnya di bidang salon. Ia melancong ke villa milik temannya di Albox, Provinsi Almeria, Spanyol, Juli 2012 lalu.

"Saya menggenakan kain dan bersantai di kursi berjemur semalaman. Lalu saya merasa digigit dan itu benar-benar menyakitkan. Itu seperti sengatan lebah. Saya lalu mengoleskan obat nyamuk dan membiarkannya saja," kata Isaac.

Seminggu setelahnya, Isaac merasa tidak enak badan. Dia melihat ada memar kecil di bagian paha kirinya yang terus membesar.

"Saya merasa tidak enak badan sepanjang waktu. Saya demam, pusing, dan tidak ada tenaga. Saya merasa mau pingsan," papar Isaac.

Dalam beberapa hari, memarnya membesar dan dikelilingi oleh bintik-bintik yang melepuh. Isaac pun tidak bisa bangun dari tempat tidurnya. Lalu, dia dibawa ke rumah sakit dan dirawat di unit perawatan intensif.

Dokter mengatakan hal tersebut berasal dari gigitan laba-laba, dan infeksinya telah memasuki tubuh. Isaac kemudian diberikan antibiotik intravena. Tetapi setelah 8 hari di rumah sakit, paha kirinya sudah membengkak sampai 3 kali ukuran normal. Memarnya bahkan membesar. 

Tes laboratorium menemukan 14 jenis bakteri pada luka Isaac, termasuk bakteri Streptococcus pyogenes. Karena antibiotiknya tidak bekerja, dagingnya mulai mati dan harus segera diangkat untuk menghentikan bakteri yang dapat menyebar ke organ-organ vital. Isaac pun takut jika kakinya harus diamputasi.

"Saya pikir saya akan mati, atau paling tidak kehilangan kaki. Dokter datang mengelilingi saya dan berkata 'kita harus memotongnya'," kata Isaac.

Pembedahan pun dimulai untuk mengangkat jaringan atau daging yang telah mati. Dokter memastikan, Isaac tidak akan merasakan apa pun saat dibedah.

Operasi akhirnya menyelamatkan hidup Isaac. Tapi cobaan belum berakhir sampai di situ. Setelah tiga minggu di rumah sakit, dia tinggal di villa temannya dan harus datang ke rumah sakit setempat tiap hari untuk memeriksa perbannya.

Dokter harus mengangkat jaringan mati setiap minggu, selama tiga bulan. Hal ini untuk menghentikan penyebaran infeksi dan memungkinkan jaringan sehat untuk menyembuhkan lukanya.

Butuh dua bulan baginya untuk menjadi cukup baik untuk Isaac kembali ke rumahnya di Braintree, Essex, AS. Ini berarti, dia akan melewatkan pembaptisan pada pernikahan putrinya, ulang tahun ke-21 dari salah seorang putrinya, dan serta ulang tahun ke-30 dari salah satu anaknya yang lain.

Isaac menyatakan, dia beruntung masih hidup. "Pada satu waktu saya diminta untuk dibiarkan sendirian, karena saya ingin sendirian untuk mati. Tapi, saya tidak percaya telah melalui ini semua," katanya. (detikTravel)