Pil Ini Bisa Membuat Panjang Umur Hingga 150 Tahun

Sehat selalu dan panjang umur, siapa yang tak mau? Jika angka harapan hidup manusia tertinggi ada di Jepang dengan usia 86 tahun, para ilmuwan masih belum puas. Mereka ingin membuat pil agar usia manusia bisa mencapai 150 tahun. Bahannya dibuat dari anggur.

Obat-obatan tersebut mengandung resveratrol sintetis atau buatan. Resveratrol sendiri merupakan senyawa kimia yang banyak ditemukan dalam anggur merah. Bahan kimia organik ini diyakini memiliki efek anti penuaan dengan cara meningkatkan aktivitas protein yang disebut SIRT1.

Sebuah perusahaan farmasi terkemuka dunia, GlaxoSmithKline (GSK), tengah menguji senyawa ini pada orang-orang dengan kondisi medis tertentu, yaitu diabetes tipe II dan psoriasis, suatu kondisi kulit yang serius.

"Penuaan mungkin bukanlah benar-benar 'penderitaan' yang tak bisa dibalik. Kini kamu sedang melihat apakah ada manfaat (resveratrol) bagi mereka yang sudah sehat. Beberapa dari kita bisa hidup sampai usia 150 tahun, tapi kita tidak akan sampai ke sana tanpa penelitian lebih lanjut," kata David Sinclair, profesor genetika di Harvard University seperti dikutip dari detikHealth, Senin (11/3/2013).

Prof Sinclari menjelaskan peningkatan aktivitas SIRT1 akan meningkatkan kinerja sel-sel tubuh sehingga membuat sel-sel tersebut kurang lamban. Pada percobaan sebelumnya, tikus, lebah dan lalat yang diberi senyawa peningkat SIRT1 bisa hidup lebih lama.

Dalam laporan yang dimuat jurnal Science, Prof Sinclair mengaku telah melakukan eksperimen yang menunjukkan bahwa senyawa resveratrol memiliki efek langsung pada kesehatan. Beberapa ilmuwan berpendapat bahwa efek itu tidak nyata, tapi hanyalah artifisial atau buatan.

Walaupun masih menjadi kontroversi, Prof Sinclair percaya akan menemukan efek senyawa kimia ini untuk pencegahan penyakit, sama seperti statin yang sudah digunakan untuk mencegah penyakit jantung dan stroke.

Beberapa penelitian sudah menemukan manfaat resveratrol dalam uji coba terhadap kanker, penyakit jantung, diabetes tipe II, Alzheimer, Parkinson, penyakit hati berlemak, katarak, osteoporosis, pengecilan otot, gangguan tidur dan penyakit inflamasi seperti psoriasis, arthritis dan kolitis.

(detikHealth)