Taj Mahal, India (Foto: Passportmedical) |
Sebuah studi dilakukan Associated Chambers of Commerce and Industry terhadap 1.200 operator wisata untuk mengetahui minat turis asing yang ingin berlibur ke India. Kalangan operator wisata mengungkapkan bahwa pembatalan tur ke India dilakukan oleh banyak calon turis, jumlahnya mencapai 72 persen.
Kebanyakan calon turis yang membatalkan perjalanan berasal dari kalangan perempuan. Mereka akhirnya mengubah tujuan liburan menuju negara-negara Asia, lainnya seperti Indonesia, Malaysia, Thailand, dan Vietnam.
Kasus pemerkosaan dan pembunuhan di New Delhi disusul kasus-kasus menyeramkan lainnya ternyata sangat berdampak pada pariwisata India. Berbagai kasus kejahatan yang menimpa turis telah mengubah cara pandang calon turis terhadap India. Tentu ini berdampak pada berkurangnya kunjungan turis ke India, terutama turis perempuan.
Bahkan, periode November hingga Maret yang biasanya merupakan bulan-bulan ramai turis, tampaknya tak berlaku tahun ini. Laporan tersebut mengungkapkan jika jumlah turis ke India menurun 25 persen, khusus turis perempuan turun 35 persen, seperti dilansir dari Okezone.com, Selasa (2/4/2013).
(okz)