Warga asli Dubai dengan pakaian tradisional Arab (kompas) |
Peningkatan juga terjadi di negara Bahrain. Wisman asal Bahrain pada periode tersebut mengalami pertumbuhan sebesar 12,2 persen. Begitu pula dengan wisman asal Mesir yang meningkat sebesar 10,6 persen.
"Kami lihat gejalanya juga dari dalam negeri. Negara dengan mayoritas penduduk Muslim melakukan kegiatan umroh. Di Timur Tengah jadinya ramai. Penduduk sana pun jadi berlibur," kata Dirjen Pemasaran Pariwisata Kementerian Pariwisata dan Ekononomi Kreatif (Kemenparekraf), Esthy Reko Astuti, saat jumpa pers di Jakarta, Kamis (4/4/2013).
Selain itu, lanjut Esthy, adanya codeshare antara Etihad dengan Garuda Indonesia, kemungkinan besar juga mempengaruhi tingkat kunjungan dari negara-negara wilayah Timur Tengah. "Karena ini mempermudah aksesibilitas dan transportasi menuju Indonesia," tuturnya.
Hal senada juga diungkapkan Rusmiyati dari Association of the Indonesian Tours & Travel Agencies (Asita). Ia mengakui terjadi peningkatan yang pesat terhadap jumlah kunjungan wisatawan Arab ke Indonesia. "Mereka datang bisa lebih dari dua minggu bahkan sebulan. Kami akan ada kerja sama dengan Kementerian Agama untuk menekankan kunjungan wisatawan dari Timur Tengah," katanya.
Salah satu pembicaraan tersebut adalah masalah penerbangan yang memberangkatkan orang Indonesia untuk naik haji. Menurutnya, selama ini, penerbangan tersebut kembali ke Indonesia dalam keadaan kosong.
Oleh karena itu, dibahas cara-cara memanfaatkan kondisi tersebut dengan membawa turis Arab ke Indonesia.
"Tahun ini, Kementerian Agama sudah mulai merasakan itu. Mudah-mudahan tidak hanya sekadar janji. Semoga sudah ada keputusan final mengenai hal tersebut. Asita yang akan mengatur paket-paket perjalanannya," kata Rusmiyati.
(kompas)