TERLETAK sekitar 15 kilometer dari Kota Banda Aceh, pantai ini pernah disebut sebagai "Kuta" nya Aceh. Berpasir putih, gulungan ombak dan hijaunya pepohonan membuat pantai ini seperti suasana di Pantai Kuta, Bali.
Ya, inilah Pantai Lampuuk. Selain menjadi tujuan wisata warga lokal, pantai ini salah satu destinasi wisata turis mancanegara.
Posisi pantai memanjang dari utara ke selatan. Di ujung pantai juga ada sebuah tebing karang. Tebing kerap dijadikan arena pemanjatan oleh komunitas pecinta alam.
Selain itu, ombaknya bisa dijadikan arena berselancar sembari memacu adrenalin. Ombak pantai ini tergolong besar dan bersahabat untuk olahraga surfing.
Di pantai ini juga ada banana boat. Ini adalah sebuah boat dari gabus berbentuk pisang yang dioperasikan dengan dikaitkan pada sebuah boat penarik.
Satu babana boat mampu menampung hingga tujuh orang dewasa. Di Lampuuk terdapat beberapa banana boat yang dioperasikan oleh lima unit boat penarik.
Ketika terjadi tsunami tempat ini sempat porak-poranda dan ditutup sementara untuk rekreasi. Namun, setelah melakukan pembangunan dan perbaikan, maka lokasi Pantai Lampuuk ini menjadi indah kembali.
Di dekat pantai juga ada sebuah masjid megah berwarna putih. Masjid ini satu-satunya bangunan yang masih utuh ketika tsunami 2006 lalu.
Saat sore menjelang matahari tenggelam, pemandangan di pantai ini juga luar biasa. Merahnya cahaya matahari memantul sempurna di laut Pantai Lampuuk.
Turis yang ingin menikmati keindahan Pantai Lampuuk lebih lama, bisa menginap di penginapan yang telah disediakan. Fasilitas lain di pantai ini seperti toilet umum dan tempat makan.
Untuk makanan, Lampuuk terkenal dengan gurihnya sajian ikan bakar. Penganan ini dijual di warung-warung kecil yang berada sekitar 50 meter dari bibir pantai.
Ikan-ikan yang tersedia di sana seperti kerapu hitam, kerapu merah, kakap, bawal, rambeu dan beberapa jenis lainnya.
“Soal harga bervariasi mulai dari Rp50 ribu sampai Rp200 ribu,” kata Jailani, pemilik sebuah warung ikan bakar beberapa waktu yang lalu.
Menurutnya harga ikan dipatok sesuai dengan jenis dan berat. “Kalau porsi Rp50 ribu bisa untuk dua orang, tapi kalau yang Rp200 ribu bisa lebih,” kata Jailani.
Penikmat ikan bakar Jailani tak hanya wisatawan lokal saja, tetapi juga banyak tamu-tamu dari luar negeri. “Turis luar negeri seperti Malaysia dan Singapura sengaja datang kemarin untuk makan ikan bakar,” katanya.
Bagi Jailani dan pedagang yang lain hari paling istimewa tentu saja akhir pekan. Sebab di hari Sabtu dan Minggu jumlah pengunjung sangat ramai.
Selain wisata pantai, konser musik juga pernah diadakan di pantai itu. Adalah Andi /rif, vokalis band rock papan atas Indonesia, /rif, menghentak pantai Lampuuk tahun kemarin.
Andi tampil dalam acara Gebyar Raya A Mild. Ia manggung bersama band rock Banda Aceh, Inverno, dan membawakan dua tembang milik band God Bless, Panggung Sandiwara dan Rumah Kita.
“Ini adalah penghormatan saya untuk band yang sangat saya kagumi, mereka adalah legenda musik rock Indonesia,” ujar Andi di atas panggung sebelum membawakan lagu Panggung Sandiwara.
(atjehpost.com)