Nikmatnya Kerang Dara Rebus


Lhokseumawe — Acara “nongkrong” ala orang Aceh identik dengan warung kopi dan kopi pancung. Namun, ada alternatif lain yaitu malam-malam “nyemil” kerang rebus.
Di Lhokseumawe, Aceh, tepatnya di Jalan Perdagangan, terdapat beberapa pedagang pinggir jalan yang menjual kerang rebus. Warung-warung dadakan ini hanya buka di malam hari.
Di belakang gerobak pedagang kerang rebus sudah tersedia meja-meja panjang dan kursi-kursi plastik. Seperti pada umumnya kursi plastik di Aceh, kursi itu pendek dan memiliki senderan menjorok ke belakang. Seakan memaksa tamu untuk duduk dengan santai sepenuhnya.
Penjual hanya menjual satu menu yaitu kerang rebus. Kerang yang digunakan adalah jenis kerang dara. Kerangnya begitu segar, tanpa ada bau amis berlebihan. Dimasaknya pun sederhana saja. Setelah kerang dara dibersihkan, kerang kemudian direbus.
Nah, letak keunikannya adalah sambal yang menyertai kerang rebus. Biasanya sambal untuk cocolan kerang rebus adalah sambal terasi ataupun sambal kacang.
Di sini yang dipakai adalah sambal nanas. Ada banyak penjual kerang rebus di berbagai daerah di Aceh dan biasanya yang disajikan adalah sambal nanas.
Kacang tanah yang dihaluskan dicampur dengan merica dan garam serta nanas yang telah dihaluskan. Rasanya pun menjadi khas, antara manis dan segarnya nanas lengkap dengan air nanas, berkolaborasi dengan gurih dan garing kacang tanah.
Mari coba kerang dara yang dicocol ke sambal nanas. Kerang direbus dengan sedikit garam. Hasilnya tekstur daging kerang yang lembut dan cenderung polos memiliki selilntasan rasa asin yang halus.
Setelah dicocol di sambal nanas, rasa daging kerang yang khas menjadi semakin keluar. Rasa manis, segar, dan aroma laut, berpadu dengan gurih dan kenyalnya daging kerang.
Jika Anda bukan penggemar kopi, malam-malam mengobrol seru di Lhokseumawe sambil menikmati kerang rebus, patut Anda coba. Hanya saja harga seporsi kerang rebus di Jalan Perdagangan, Lhokseumawe, lumayan mahal, yaitu Rp 20.000.[Sumber]