BANDA ACEH - Sebanyak 50 perajin yang berada di bawah naungan Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kota Banda Aceh, mengikuti pelatihan pemanfaatan kain perca menjadi produk-produk bernilai jual seperti tas, bros, serta pernak-pernik lainnya. Pelatihan dilaksanakan di Aula Balai Kota Banda Aceh, Kamis (13/9).
Wakil Wali Kota Banda Aceh, Illiza Sa’aduddin Djamal saat membuka acara itu mengatakan, pihaknya menyambut baik pelatihan tersebut. Dia mengharapkan, dengan kreatifitas dan seni para peserta pelatihan ini hendaknya bisa mewujudkan program Pemko Banda Aceh, yaitu “One Village One Product” (Satu Desa, Satu Produk).
Menurut Illiza, Kota Banda Aceh memiliki banyak modal untuk menjadi kota yang memiliki produk-produk unggulan yang didasarkan pada industri kreatif. Tapi, untuk mencapai hal ini, butuh proses dan bimbingan serius dari para stakeholder.
Pemko Banda Aceh, tambahnya, berkomitmen tinggi terhadap peningkatan keterampilan bagi masyarakat terutama kaum perempuan, sebagai salah satu upaya meningkatkan kesejahteraan keluarga di Kota Banda Aceh.
“Pelatihan ini hendaknya menjadi salah satu jawaban untuk menumbuhkan ide-ide baru dalam menciptakan produk yang andal, sehingga bisa bersaing dengan produk-produk dari luar Aceh,” kata Illiza.(awi)
Latihan Mencipta Produk
KETUA Dekranasda Kota Banda Aceh, Ir Nurshanty Mawardy, mengatakan pelatihan itu bertujuan mengasah dan melatih kreatifitas perempuan untuk menciptakan produk yang berharga dari bahan-bahan yang ramah lingkungan.
Pelatihan ini juga diarahkan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat yang sejalan dengan program Pekmo Banda Aceh, yaitu membangun ekonomi kreatif melalui kerajinan berbasis budaya, inovasi dan teknologi. Pelatihan ini, tambahnya, terselenggara berkat kerja sama Dekranasda Kota Banda Aceh, Disperindagkop dan UKM, dan TP PKK Kota Banda Aceh.
Sumber : Aceh.tribunnews.com
Wakil Wali Kota Banda Aceh, Illiza Sa’aduddin Djamal saat membuka acara itu mengatakan, pihaknya menyambut baik pelatihan tersebut. Dia mengharapkan, dengan kreatifitas dan seni para peserta pelatihan ini hendaknya bisa mewujudkan program Pemko Banda Aceh, yaitu “One Village One Product” (Satu Desa, Satu Produk).
Menurut Illiza, Kota Banda Aceh memiliki banyak modal untuk menjadi kota yang memiliki produk-produk unggulan yang didasarkan pada industri kreatif. Tapi, untuk mencapai hal ini, butuh proses dan bimbingan serius dari para stakeholder.
Pemko Banda Aceh, tambahnya, berkomitmen tinggi terhadap peningkatan keterampilan bagi masyarakat terutama kaum perempuan, sebagai salah satu upaya meningkatkan kesejahteraan keluarga di Kota Banda Aceh.
“Pelatihan ini hendaknya menjadi salah satu jawaban untuk menumbuhkan ide-ide baru dalam menciptakan produk yang andal, sehingga bisa bersaing dengan produk-produk dari luar Aceh,” kata Illiza.(awi)
Latihan Mencipta Produk
KETUA Dekranasda Kota Banda Aceh, Ir Nurshanty Mawardy, mengatakan pelatihan itu bertujuan mengasah dan melatih kreatifitas perempuan untuk menciptakan produk yang berharga dari bahan-bahan yang ramah lingkungan.
Pelatihan ini juga diarahkan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat yang sejalan dengan program Pekmo Banda Aceh, yaitu membangun ekonomi kreatif melalui kerajinan berbasis budaya, inovasi dan teknologi. Pelatihan ini, tambahnya, terselenggara berkat kerja sama Dekranasda Kota Banda Aceh, Disperindagkop dan UKM, dan TP PKK Kota Banda Aceh.
Sumber : Aceh.tribunnews.com