Pemerintah Provinsi Nangroe Aceh Darussalam dan sejumlah elemen masyarakat mengagendakan sejumlah acara untuk memperingati 8 tahun bencana tsunami, 26 Desember 2004 lalu, yang merenggut sekitar 200.000 nyawa dan ratusan ribu lainnya kehilangan tempat tinggal. Puncak peringatan akan digelar Rabu (26/12) pekan depan.
Kepada pers, Jumat (21/12), Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Pemprov Aceh, Adami Umar menjelaskan, acara peringatan yang diselenggarakan pemprov dipusatkan di Pelabuhan Malahayati, Krueng Raya, Aceh Besar.
Peringatan ini diisi dengan doa bersama dan perenungan. Dalam acara tersebut Pemprov juga menyampaikan ucapan terimakasih kepada negara sahabat yang telah membantu rekontruksi membangun kembali Aceh. “Peringatan sebagai refleksi pembelajaran hidup di masa yang akan datang dengan bercermin pada masa lalu,” katanya.
Sejumlah elemen masyarakat juga menggelar acara peringatan serupa. Komunitas Radio Antar Penduduk Indonesia (RAPI) Kota Banda Aceh dan Aceh Besar mendirikan Posko Bantuan Komunikasi yang dipusatkan di lapangan upacara Gampong Lambhung, Kecamatan Meuraxa, Kota Banda Aceh. Posko ini membantu menyebarluaskan informasi dan arahan kepada masyarakat bila terjadi bencana untuk menghindari jatuhnya korban jiwa dan tidak terjadi kepanikan. Relawan RAPI juga akan mengunjungi dan membersihkan kuburan massal korban tsunami di Siron, Aceh Besar.
Sementara itu, di Museum Tsunami, beberapa elemen masyarakat sipil juga menggelar pameran foto tentang tsunami. Sedangkan masjid-masjid di daerah yang dilanda tsunami juga akan menggelar doa bersama usai salat. (politikindonesia.com)