Kota Sabang dari atas |
Sebagai kota paling barat di Indonesia, Sabang menawarkan banyak kegiatan seru untuk wisatawan. Mulai dari wisata alam sampai kuliner, 10 hal ini wajib Anda lakukan saat berkunjung ke Sabang dan Pulau Weh!
Banyak hal menarik yang bisa dilakukan di Pulau Weh, dan Sabang sebagai kota terbesarnya. Wilayah paling barat Indonesia ini punya banyak wisata seru yang sayang untuk dilewatkan. Kalaupun Anda memiliki waktu singkat, minimal lakukanlah 10 hal ini di Sabang:
1. Mengunjungi Titik 0 Km Indonesia
Tugu Km 0 |
Bagi Anda yang sangat cinta dengan Republik Indonesia, tugu yang satu ini bisa menjadi kebanggaan tersendiri. Mengunjungi titik 0 Indonesia menjadi cerita seru yang tak akan terlupakan, apalagi kita bisa mendapatkan Sertifikat Km 0 yang ditandatangani langsung oleh Walikota Sabang.
Tugu ini berjarak kurang lebih 29 km dari pusat Kota Sabang, dengan waktu tempuh kurang lebih 1 jam 30 menit bila menggunakan kendaraan. Tugu setinggi 20 meter tersebut berwarna krem dan merah muda dengan lambang Garuda yang sedang menggengam angka 0 di puncaknya. Di lantai 2 tugu ada 2 buah prasasti, yang ditandatangani Menteri Riset dan Teknologi/Ketua BPP Teknologi BJ. Habibie, pada 24 September 1997.Â
Isinya menjelaskan bahwa penetapan posisi geografis Km 0 Indonesia itu diukur para pakar BPP Teknologi dengan menggunakan teknologi Global Positioning System (GPS). Sementara prasasti kedua menjelaskan dalam angka  posisi geografis Km 0. Yang pasti jangan lupa untuk mengabadikan momen ini menggunakan kamera. Carilah posisi di bagian barat tugu untuk mendapatkan wujud tugu keseluruhan.
2. Snorkeling dan diving di Iboih
Snorkeling di Iboih |
Tak lengkap ke Pulau Weh tanpa mencoba snorkeling atau diving di Iboih. Gampong Iboih memang terkenal dengan wisata baharinya. Ada 3 tempat yang menjadi primadona kunjungan wisatawan di Iboih, yaitu Pantai Teupin Sirkui, Pantai Pulau Rubiah dan Pantai Gapang. Untuk sekali snorkeling sepuasnya, wisatawan hanya dikenakan Rp.45.000 saja. Alat yang disewakan berupa snorkel, pelampung dan fin.
Sedangkan untuk sekali menyelam, wisatawan dikenakan tarif sebesar Rp 400.000 lengkap dengan instruktur. Bagi penyelam pemula harus mendapatkan teori dasar tentang fungsi perlengkapan menyelam selama kurang lebih 20 menit oleh sang instruktur, atau yang lebih dikenal sebagai 'buddy'.
Setelah paham, mulailah untuk bersiap-siap melakukan latihan dasar menyelam dengan kedalaman sekitar 2 meter. Setelah terbiasa bernapas menggunakan mulut di bawah air itu artinya sudah bisa untuk melanjutkan ke tingkat selanjutnya. Tapi jangan sekali-kali diving sendirian, usahakan buddy selalu menemani waktu diving. Hal ini untuk mengurangi risiko yang mungkin terjadi selama diving.
3. Mencicipi rujak buah Pulau Klah
Selain terkenal kelezatannya, yang menjadi daya tarik rujak Pulau Klah adalah pemandangan langsung menuju Pulau Klah dengan hamparan laut yang berwarna hijau dan biru, karena itulah rujak itu disebut sebagai rujak buah Pulau Klah walaupun tidak berada di Pulau Klah.
4. Makan sate gurita dan mie jalak
Sate Gurita |
Apalah arti liburan tanpa wisata kuliner. Di Sabang, ada beberapa makanan yang wajib dicicipi pun digemari masyarakat dan wisatawan. Dua di antaranya adalah Sate Gurita dan Mie Jalak.
Sate gurita ini terhitung masakan khas Sabang yang belum lama ditemukan, namun keberadaannya sering dicari oleh warga dan wisatawan. Sate gurita ini pada dasarnya sama dengan sate biasa, dengan bumbu kacang atau bumbu padang. Yang jadi daya tariknya adalah daging gurita yang dimasak lembut dan bumbunya meresap sampai ke dalam. Untuk seporsi sate gurita hanya dikenai Rp 10.000 saja.
Mie Jalak |
Mie jalak merupakan masakan khas Sabang yang udah ada sejak lama, merupakan resep turun temurun sejak zaman Belanda. Mie jalak ini bisa ditemukan di Toko Pulau Indah, di Jalan Perdagangan. Harga satu porsi mie jalak hanya Rp 10.000 saja.
5. Mengunjungi Tugu Sabang – Merauke
Selain tugu Km 0, Sabang memiliki tugu yang bersejarah lainnya yaitu Tugu Kembar Sabang Merauke. Dinamakan Tugu Kembar Sabang Merauke karena tugu ini yang memiliki kesamaan dengan tugu yang ada di Sota, Papua. Dikatakan kembar, karena ada 2 tugu yang sama dengan lokasi yang berbeda, satunya berada di Km 7, tugu Km 0 yang pertama, sedangkan satu lagi berada di pusat kota, di depan kantor Walikota Sabang.
6. Menikmati sunrise di Pantai Anoi Itam
Bagi pecinta Matahari Terbit, pemandangan indah di Pantai Anoi Itam jangan sampai terlewatkan. Berada kurang lebih 11 km dari pusat kota, inilah pantai di wilayah timur Sabang. Selain itu wisatawan juga bisa keindahan bawah lautnya. Terumbu karang yang ada di pantai berpasir hitam ini tidak kalah menarik dengan terumbu karang yang ada di Iboih, hanya saja alat snorkel harus dibawa sendiri.
7. 'Surga tersembunyi' di Jaboi
Menurut sejarah, Sabang berasal dari kata Shabag yang artinya gunung meletus. Hal ini dibuktikan dengan masih adanya gunung berapi yang ada di bawah laut dan daratan, salah satunya gunung berapi Jaboi yang berada di Gampong Jaboi, kurang lebih 15 km dari pusat Kota Sabang. Di Gunung Berapi jaboi kita bisa melihat langsung kawah yang masih aktif dan aliran air hangat yang mengalir di sekitar kawah. Selain itu kita bisa menikmati keindahan alam yang luar biasa cantik dengan latar yang serba putih.
8. Sunset di Sabang Hill
Bagi pecinta panorama matahari terbenam, Sabang Hill menjadi salah satu tempat yang wajib dikunjungi. Selain menikmati sunset kita juga bisa menikmati pemandangan Teluk Sabang yang teduh, sambil menikmati segelas teh hangat di cafe hotel Sabang Hill. Kalau beruntung, wisatawan bisa melihat gerombolan lumba-lumba keluar dari teluk!
9. Belanja t-shirt di Kaos Piyoh
Saatnya berburu buah tangan. Bagi wisatawan yang mencari kaos atau t-shirt dengan desain yang unik dan menarik bisa mampir di Piyoh Design, di Jalan Cut Mutia No.11, Kota Atas. Toko ini menyediakan beragam cinderamata khas Sabang seperti pin, gantungan kunci, boneka, tas, stiker dan lain-lain yang bercirikan Kota Sabang. Kualitasnya juga bagus.
10. Oleh-oleh bakpia dan salak Sabang
Siapa bilang bakpia hanya ada di Yogya? Anda bisa membawa cinderamata berupa bakpia dan salak Sabang. Bakpia Sabang terkenal karena memiliki rasa yang enak, lembut di dalam renyah dan gurih di luar. Ada berbagai varian rasa seperti original, pandan, kopi dan durian. Harga perkotaknya hanya Rp 15.000 saja. Wisatawan bisa mendapatkannya di Dapat Jalan Perdagangan atau Pelabuhan Balohan.
Satu lagi yang wajib dibawa pulang dari Sabang yaitu salak. Salak hasil perkebunan Balohan ini memiliki rasa yang renyah dan manis, selain itu memiliki bentuk yang lebih kecil dibanding salak yang lain. Harga perkilonya hanya Rp 20.000 saja, bisa didapatkan di Pelabuhan Balohan.
Lihat juga:
Yuk Ramaikan Sail Sabang 2017 “Sabang Sebagai Pelabuhan Hub Wisata Bahari Internasional”
Lihat juga:
Yuk Ramaikan Sail Sabang 2017 “Sabang Sebagai Pelabuhan Hub Wisata Bahari Internasional”
(Hijrah Saputra, detikTravel)