Obyek wisata Krueng Shimpo yang ramai dikunjungi warga setiap hari libur. foto : Kompas.com |
Di kutip dari Kompas, lokasi parkir lumayan padat meskipun waktu baru menunjukkan pukul 10.00 tak hanya kendaraan pribadi roda dua dan empat, puluhan angkutan umum tampak bersandar rapi di barisan parkir yang berada kurang dari seratus meter dengan aliran sungai.
Tak kalah menariknya, keramaian pedagang menjajakan aneka makanan maupun minuman tertentu, telah memadati pinggiran bantaran Krueng Shimpo. Dilengkapi kursi dan meja untuk melayani pembeli, tampilan warna-warna mencolok kian menambah aksen tersendiri yang menimbulkan rasa nyaman bagi wisatawan berkunjung.
Penuturan Amir, seorang pedagang mi, keramaian obyek wisata Krueng Shimpo mulai berdenyut kembali beberapa tahun terakhir. Tenggelam karena konflik Aceh, kini banyak pedagang menggantungkan harapannya dari berjualan di sana. "Sebelum konflik, Krueng Shimpo memang sudah menjadi obyek wisata, lalu terbenam karena konflik dan ramai kembali setelah perdamaian Aceh dirintis di Helsinki," ungkap Amir diplomatis.
Diakuinya, cuaca sejuk dan bersahabat di obyek wisata ini disukai banyak orang untuk menghabiskan akhir pekan bersama keluarga maupun kerabat. "Ditambah letaknya yang strategis di pinggiran jalan negara membuat Krueng Shimpo hidup setiap saat," tambah lelaki berpostur tegap itu.
Menurut Amir, omset pedagang pada akhir pekan bisa dua kali lipat dari hari-hari biasanya, sehingga pedagang lainnya lebih banyak muncul pada Sabtu, Minggu dan hari libur nasional.
Kesejukan dan kejernihan air sungai memang ditawarkan Krueng Shimpo. Sehingga banyak peminat yang menjatuhkan pilihan wisatanya ke tempat ini untuk bersantai sejenak. "Airnya bersih, dingin dan tidak mengancam keselamatan untuk anak-anak," ujar Rohani.
Diakuinya, keberadaan Krueng Shimpo sejak lama menjadi obyek wisata yang terpelihara bagi masyarakat Bireuen sehingga dikenal. Kendati tak ada perubahan signifikan dari fasilitas yang disediakan, Rohani mengaku dibukanya kembali obyek wisata ini sudah cukup memuaskan dahaga wisatawan yang ingin menikmati pemandangan pada hari libur.
"Kita berharap pemkab setempat memberi perhatian untuk kelayakan tempat dan penambahan fasilitas seperti MCK dan lain sebagainya, karena Krueng Shimpo merupakan obyek wisata yang patut dilestarikan ke depannya," tambah Rohani.
(kompas)