Terjadinya perubahan pada kulit seperti ruam-ruam atau berubah warna dan teksturnya seringkali disepelekan. Namun menurut pertemuan para ahli, ternyata beberapa kelainan tersebut bisa berakibat serius.
Dalam pertemuan tahunan yang diselenggarakan American Academy of Dermatology (AAD), ada beberapa tanda-tanda perubahan kulit yang disebabkan oleh penyakit tertentu, biasanya mengindikasikan penyakit internal. Beberapa penyakit tersebut misalnya infeksi hepatitis C, sindrom DRESS dan karena efek samping pengobatan.
Seperti dikutip dari situs resmi AAD, Selasa (5/3/2013), beberapa tanda-tanda tersebut adalah sebagai berikut:
1. Ruam yang tak biasa
Ruam yang tidak merespons pengobatan dan disertai demam, nyeri sendi, nyeri otot atau gejala lainnya bisa mengindikasikan masalah internal atau infeksi. Ruam pada kaki bagian atas dan bawah yang tidak merespon steroid oles atau antijamur bisa jadi merupakan pertanda infeksi hepatitis C.
Terkadang ruam juga dapat terjadi karena alergi terhadap obat. Kondisi ini disebut sindrom DRESS (Drug Reaction with Eosinophilia and Systemic Symptoms) yang bisa menyebabkan peradangan hati, jantung, paru-paru atau tiroid. Jika disertai pembengkakan wajah atau kelenjar getah bening, demam dan nyeri, sebaiknya segera kunjungi dokter.
Sekitar 20 persen kasus kanker internal juga ditandai munculnya ruam berwarna ungu di kelopak mata atas dan daerah yang terkena sinar matahari. Perubahan lain dapat dilihat pada lipatan kuku, lipatan kulit yang berbatasan dengan kuku. Bisanya terlihat pembuluh darah dan kulit bagian perbatasan tampak lebih tebal atau terpisah dari kuku.
2. Benjolan
Setiap tumbuhnya benjolan baru perlu diperiksa secara menyeluruh oleh dokter kulit untuk mengetahui risiko kanker kulit. Walaupun amat jarang, benjolan dapat menggambarkan metastasis atau penyebaran kanker pada kulit. Tumor pada kulit juga bisa menjadi tanda penyakit internal atau sindrom genetik.
Sebagai contoh, benjolan kuning seolah berlapis lilin pada lengan dan kaki dapat menunjukkan tingginya kadar trigliserida. Kondisi ini seringkali merupakan pertanda diabetes yang tak terkontrol.
3. Perubahan warna kulit
Perubahan warna kulit bisa menjadi tanda penyakit internal. Yang paling umum, warna kulit berubah kuning mengindikasikan penyakit hati. Namun perubahan warna kulit lainnya juga dapat menjadi tanda penting, misalnya penggelapan kulit.
Penggelapan kulit pada daerah lipatan, bagian yang terpapar sinar matahari, sendi dan bekas luka bisa menjadi tanda penyakit adrenal. Warna kulit menjadi merah tua pada pasien diabetes dapat menjadi tanda cacat bawaan dalam memetabolisme zat besi yang memicu kegagalan hati atau dikenal dengan sebutan hemochromatosis.
4. Perubahan tekstur
Apabila kulit melunak atau mengeras secara tak biasa, bisa jadi menunjukkan masalah medis. Misalnya sclerosis sistemik, penyakit autoimun di mana tanda-tanda awalnya adalah pembengkakan dan pengerasan kulit. Dalam kasus yang parah, bisa mengakibatkan pengerasan organ dalam seperti paru-paru atau jantung.
Acanthosis nigricans adalah penyakit yang seringkali dialami orang gemuk dan mengakibatkan kulit menjadi gelap. Tandanya dapat terlihat pada lipatan kulit dan paling sering ditemui pada bagian belakang leher. Munculnya perubahan tekstur kulit bisa menunjukkan adanya diabetes dalam tahap awal. Pada beberapa kasus, perubahan kulit mungkin merupakan tanda adanya tumor kanker di organ internal.
Acquired Cutis Laxa merupakan penyakit jaringan ikat langka yang ditandai sensasi kulit terasa longgar atau halus bila disentuh. Penyakit ini bisa merupakan pertanda limfoma atau multiple myeloma dan bisa mengakibatkan hilangnya elastisitas organ internal lain. | detikHealth
Dalam pertemuan tahunan yang diselenggarakan American Academy of Dermatology (AAD), ada beberapa tanda-tanda perubahan kulit yang disebabkan oleh penyakit tertentu, biasanya mengindikasikan penyakit internal. Beberapa penyakit tersebut misalnya infeksi hepatitis C, sindrom DRESS dan karena efek samping pengobatan.
Seperti dikutip dari situs resmi AAD, Selasa (5/3/2013), beberapa tanda-tanda tersebut adalah sebagai berikut:
1. Ruam yang tak biasa
Ruam yang tidak merespons pengobatan dan disertai demam, nyeri sendi, nyeri otot atau gejala lainnya bisa mengindikasikan masalah internal atau infeksi. Ruam pada kaki bagian atas dan bawah yang tidak merespon steroid oles atau antijamur bisa jadi merupakan pertanda infeksi hepatitis C.
Terkadang ruam juga dapat terjadi karena alergi terhadap obat. Kondisi ini disebut sindrom DRESS (Drug Reaction with Eosinophilia and Systemic Symptoms) yang bisa menyebabkan peradangan hati, jantung, paru-paru atau tiroid. Jika disertai pembengkakan wajah atau kelenjar getah bening, demam dan nyeri, sebaiknya segera kunjungi dokter.
Sekitar 20 persen kasus kanker internal juga ditandai munculnya ruam berwarna ungu di kelopak mata atas dan daerah yang terkena sinar matahari. Perubahan lain dapat dilihat pada lipatan kuku, lipatan kulit yang berbatasan dengan kuku. Bisanya terlihat pembuluh darah dan kulit bagian perbatasan tampak lebih tebal atau terpisah dari kuku.
2. Benjolan
Setiap tumbuhnya benjolan baru perlu diperiksa secara menyeluruh oleh dokter kulit untuk mengetahui risiko kanker kulit. Walaupun amat jarang, benjolan dapat menggambarkan metastasis atau penyebaran kanker pada kulit. Tumor pada kulit juga bisa menjadi tanda penyakit internal atau sindrom genetik.
Sebagai contoh, benjolan kuning seolah berlapis lilin pada lengan dan kaki dapat menunjukkan tingginya kadar trigliserida. Kondisi ini seringkali merupakan pertanda diabetes yang tak terkontrol.
3. Perubahan warna kulit
Perubahan warna kulit bisa menjadi tanda penyakit internal. Yang paling umum, warna kulit berubah kuning mengindikasikan penyakit hati. Namun perubahan warna kulit lainnya juga dapat menjadi tanda penting, misalnya penggelapan kulit.
Penggelapan kulit pada daerah lipatan, bagian yang terpapar sinar matahari, sendi dan bekas luka bisa menjadi tanda penyakit adrenal. Warna kulit menjadi merah tua pada pasien diabetes dapat menjadi tanda cacat bawaan dalam memetabolisme zat besi yang memicu kegagalan hati atau dikenal dengan sebutan hemochromatosis.
4. Perubahan tekstur
Apabila kulit melunak atau mengeras secara tak biasa, bisa jadi menunjukkan masalah medis. Misalnya sclerosis sistemik, penyakit autoimun di mana tanda-tanda awalnya adalah pembengkakan dan pengerasan kulit. Dalam kasus yang parah, bisa mengakibatkan pengerasan organ dalam seperti paru-paru atau jantung.
Acanthosis nigricans adalah penyakit yang seringkali dialami orang gemuk dan mengakibatkan kulit menjadi gelap. Tandanya dapat terlihat pada lipatan kulit dan paling sering ditemui pada bagian belakang leher. Munculnya perubahan tekstur kulit bisa menunjukkan adanya diabetes dalam tahap awal. Pada beberapa kasus, perubahan kulit mungkin merupakan tanda adanya tumor kanker di organ internal.
Acquired Cutis Laxa merupakan penyakit jaringan ikat langka yang ditandai sensasi kulit terasa longgar atau halus bila disentuh. Penyakit ini bisa merupakan pertanda limfoma atau multiple myeloma dan bisa mengakibatkan hilangnya elastisitas organ internal lain. | detikHealth