Masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh (Bagian II)

Lanjutan dari Bagian I
Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh (wiki)

Di Masa Kemerdekaan

Pada tahun 1957 di masa pemerintahan presiden pertama Republik Indonesia,Ir. Soekarno, masjid ini kembali berubah. Dua kubah baru dibuat di bagian belakang. Dibangun pula dua menara dengan jumlah tiang mencapai 280 buah. Karena perluasan ini, sejumlah toko di pasar Aceh yang berada di sekeliling mesjid tergusur. Peletakan batu pertama dilakukan oleh menteri agama KH Muhammad Ilyas, bersama gubernur Aceh Ali Hasymi. Membutuhkan waktu empat tahun untuk menyelesaikan proses pembangunan tersebut.

Renovasi masjid yang dilakukan pemerintah Soekarno terjadi pada masa Gerakan Darul Islam pimpinan Daud Beureueh. Sehingga banyak kalangan yang mengaitkan pembangunan itu sebagai usaha pemerintah meredam pemberontakan itu. Lima kubah juga dianggap mewakili Pancasila yang digagas Ir. Soekarno. Pemberontakan tersebut berahir dengan perdamaian antara pemerintah dengan Daud Beureueh.

Masjid Raya Baiturrahman (foto Ben Beiske  di Flickr)
Renovasi tahun 1980-1982 dilakukan dalam rangka persiapan Musabaqoh Tilawatil Qur’an (MTQ) Nasional. Masjid diperbaiki dan direnovasi dengan penambahan ornamen ornamen di bagian dalam masjid, dan penambahan plaza di bagian depan masjid. Pada kurun 1992-1995, masjid kembali dipugar dan diperluas hingga memiliki tujuh buah kubah dan lima menara. Setelah dipugar, masjid itu mampu menampung 10.000 hingga 13.000 jemaah. Halaman masjid juga diperluas hingga menjadi 3,3 hektar.

Gempa dan Tsunami di bulan Desember 2004, masjid secara struktural tidak mengalami kerusakan berarti, akibat gempa terjadi keretakan-keretakan pada dak, sehingga kalau hujan besar terjadi kebocoran. Kerusakan juga terjadi di ruang perpustakaan. Ribuan buku koleksi perpustakaan hampir sebagian besar hanyut atau terendam lumpur. beberapa buku yang hanyut ke halaman belakang masjid, sempat diselamatkan. Gempa juga mengakibatkan pondasi mesjid turun pada beberapa tempat. Namun tidak begitu terlihat.

Gerbang & Menara Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh (Panoramio)
Kerusakan parah hanya terjadi pada menara di halaman masjid, yang dikenal dengan sebutan tugu modal. Tugu modal merupakan sebuah monumen yang menunjukkan Aceh pernah dinyatakan sebagai daerah modal dalam perjuangan kemerdekaan bangsa Indonesia.

Paska tsunami, setelah dibersihakn tanggal 7 Januari 2005 masjid ini kembali difungsikan dengan menggelar sholat jum’at untuk pertama kalinya. Kerusakan-kerusakan Masjid Baiturrahman diperbaiki. Sebagian dilakukan lewat sumbangan masyarakat tak lama setelah bencana. Perbaikan besar-besaran dilakukan lewat sumbangan lembaga donor, di antaranya Saudi Charity Campaign yang  juga membuat fasilitas umum seperti tempat wudhu di sisi utara, penataan lansekap di sekitar bangunan, kolam, dan kolam itu juga sebagai monumen. Semua perbaikan dan renovasi itu menghabiskan dana Rp. 20 milyar dan selasai pada 15 Januari 2008.

Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh dari Menara Modal di depan Masjid (aci.detik
Arsitektur dan Konservasi keaslian Masjid

Semua pemugaran paska tsunami seperti disebutkan di atasi, dilakukan dengan mempertahankan arsitektur dan bentuk ornamen lama pada masa Belanda. Salah satu tiang peninggalan Belanda, ketika masjid masih berkubah satu, masih dipertahankan. Arsitektur masjid ini bercorak eklektik, yaitu gabungan berbagai unsur dan model terbaik dari berbagai negeri.

Misalnya tampak pada tiga pintu bukaan serta jendela yang bisa berfungsi sebagai pintu masuk. Jendela ini dibentuk oleh empat tiang langsing silindris model arsitektur Mooris (Maroko), yang banyak terdapat di masjid-masjid Afrika Utara dan Spanyol. Sementara bagian tengah ruang shalat berbentuk bujur sangkar, diatapi kubah utama yang bercorak bawang. Pucuknya dihiasi kubah, mirip masjid-masjid kuno di India.

Jendela Besar Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh (aci.detik)
Pada jendela yang sekaligus menjadi pintu terdapat ukiran yang tampak kokoh dan indah. Untuk menambah kemegahan dan keindahan, masjid ini ditempatkan di tengah lapangan terbuka, sehingga semua bagian masjid jelas terlihat juga dari kejauhan.

Fasilitas Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh


Masjid Raya Baiturrahman memiliki lembaga pendidikan formal, yaitu madrasah Tsanawiyah Darusysyari’ah dan Madrasah Aliyah Darusysyari’ah dengan diasuh oleh 28 guru negeri dan swasta. Madrasah ini telah banyak menghasilkan sarjana, baik perguruan tinggi, seperti IAIN Ar-Raniry, Universitas Syah Kuala, Perguruan Tinggi Swasta yang berada di Banda Aceh maupun diluar Propinsi Aceh

Mihrab dan Mimbar Masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh
Lembaga swadaya masyarakat yang bergerak dalam bidang finansilal, yaitu Baitul Qiradh Baiturrahman Banda Aceh, dalam upaya membantu masyarakat ekonomi lemah yang dikelola oleh seorang Direktur dengan 5 (lima) orang anggota. Dengan perkembanganya Baitul Qiradh kini memiliki 3 cabang asset 4 Milyar rupiah.

Radio Baiturrahman, setiap waktu menyiarkan kegiatan Masjid, berupa pelaksanaan shalat lima waktu, menyiarkan Halaqah Maghrib dan Kuliah Shubuh. Radio Baiturrahman dapat menjangkau sebagian wilayah aceh terutama kota banda Aceh, Aceh Besar, Aceh Barat dan Kabupaten Pidie. Radio Baiturrahman juga menyiarkan bergagai informasi melalui ceramah, dialog, dan diskusi juga menghibur masyarakat dengan nuansa lagu-lagu islami disamping menyiarkan siaran Nasional.

Keindahan Masjid Raya Baiturrahman
Banda Aceh, di abadikan dalam sebuah
perangko Republik Indonesia tahun 2002
“Tabloid Gema Baiturrahman” yang dikeluarkan pada setiap hari jum’at dengan menyajikan khutbah Ju’at dan tulisan yang bernuansa Islami. Media tersebut disebarkan kepada jama’ah sebelum shalat jum’at di Masjid Raya Baiturrahman bahkan sebagian disampaikan ke sejumlah masjid yang berada di kota Banda Aceh, dan Masjid-masjid Aceh.

Membuka perguruan tinggi “Dayah Manyang” pada pagi hari yang pesertanya terdiri dari orang tua khususnya kaum laki-laki yang diasuh oleh para ulama pasantren modrn dan alumni madinah. Kegiatan ini dilaksanakan pada setiap hari rabu dan jum’at dari pukul 08.00-11.30 Wib di ruang aula belakang Masjid Raya Baiturrahman

Masjid Raya baiturrahman 360 derajat



Foto Foto Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh

Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh dari Menara Modal di depan Masjid (aci.detik)
 foto dari rakyataceh.com
foto dari livinginindonesiaforum
foto dari livinginindonesiaforum

Video Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh

Masjid Raya Banda Aceh sesaat sebelum azan magrib


Sedangkan video yang berikut ini suasana Masjid Raya Baiturrahman dalam sebuah video klip penyanyi legeda Melayu, P. Ramli.



Catatan : sebuah replika Masjid Baiturrahman Banda Aceh dibangun oleh pemerintah Aceh di Bantul, provinsi Yogyakarta, sebagai bentuk solidaritas dari pemerintah dan rakyat Aceh bagi penderitaan rakyat Yogya yang terkena gempa tahun 2006. Baca di sini Kembaran Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh di Yogyakarta

Sumber : bujangmasjid.blogspot.com